THIS IS MY FIRST FF! I have posted it on @exofanfic_id please dont copy it because everything except Baekhyun in this story is 100% mine. thanks<3
Title: One Minute
Author: Mrs. OH
Cast: -Byun Baekhyun EXO K
-Kim Sora (OC)
Other Cast: find them by your self
Genre: Romance, Sad, Friendship
Note: Annyeonghaseyooo~ ini ff pertama author berhubung document ff author kebuang semua author ngetik ulang lagi dengan berbagai renovasi disana sini TT_TT *author curhat* semoga ff ini berkenan di hati readers sekalian. Ff ini murni ide author, maaf kalo misal ada kesamaan tokoh/judul/cerita itu benar benar diluar kehendak author(?) sorry for typos and happy reading! Semuanya dilihat dari baekhyun’s pov ya ^^~
***
Summary: Yang kubutuhkan hanya satu menit. Satu menit untuk mengatakannya padamu. Mengatakan hal yang selama ini sudah kau tunggu. Hal yang selama ini kuingkari dan kuabaikan. Hal yang begitu penting bagimu.Tapi kau tak pernah memberiku kesempatan, kau tak pernah memberiku waktu. Sora-ah jawab aku…. Jebal….
Aku terbangun dari tidurku yang sebenarnya tidak cukup tenang mataku sepertinya agak bengkak karena terlalu sering menangis. Hari ini hari pertama masuk sekolah setelah liburan musim panas yang sangat membosankan bagiku. Kulihat diriku dicermin dengan tatapan nanar, menyedihkan. Aku tampak begitu menyedihkan. Kutatap layar iphoneku dengan nanar. Tak ada telfon maupun sms darinya, benar benar deh. Apa dia tidak merindukanku? Segera ku telfon dia
“maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Silakan tinggalkan pesan setelah bunyi bip”
*biiiip
“yaaa! Sora-ah! Kemana saja kau? Selama liburan musim panas tak ada kabar. Harusnya kau memberiku kabar kan? Neomu bogoshipeo. Temui aku dikelas hari ini, ara? Saranghae.” Ucapku lalu mengakhiri pesan suaraku dan berharap Sora akan mendengarnya dan menemuiku disekolah. Aku benar benar merindukan gadis itu.
Aku pun segera mengganti bajuku dan mengambil kunci motor beserta helm full face hitam milikku. Aku tak ingin terlambat dihari pertama masuk sekolah, tak ingin kena marah Kim Jun Myeon sebenarnya, dia wali kelas sekaligus guru paling killer padahal mukanya begitu polos-_- aku pun segera melaju dengan motorku, kutengok jok belakangku dengan tatapan hampa. Aku bisa merasakan air itu mulai keluar dari kedua sudut mataku, aku pun segera menghapusnya menggunakan tanganku. Harusnya dia berada dibelakangku sekarang dan memeluk pinggangku. Kemana kau Kim Sora?
***
Kulangkahkan kakiku dikoridor sekolah dengan malas. Kuambil iphoneku dan nihil. Tak ada pesan ataupun telfon darinya. Aish, Byun Baekhyun baru pertama kali kau hampir gila karena seorang yeoja. Aku pun segera mengetik pesan singkat untuknya
To: Sora♥
Chagi, kau kemana? Hari ini masuk sekolah kan? Aku hampir gila karena merindukanmu. Terlalu asikkah kau dengan liburanmu hingga tidak memberiku kabar sama sekali? T_T
Send
Kutatap layar iphoneku nanar, pesanku tidak delivered padanya. gadis ini memikirkan perasaanku tidak sih? Kuacak rambutku frustasi. Aku masih tenggelam dalam kekesalanku sampai kurasakan sebuah tangan menepuk pundakku
“yoo Baekki! Kenapa kau begitu lesu?” sapa suara berat itu, dia Park Chanyeol. Sahabat sekaligus teman sebangkuku dikelas
“yo Yeollie! Ani. Hanya malas sekolah saja” ucapku sambil tersenyum
“yaaa kau mau membohongiku? Hm, kau masih menghubunginya?” tanya Chanyeol sambil memasang muka khawatir padaku
“hmm…ya aku masih menghubunginya”
“Byun Baekhyun, aku kan sudah bilang berhenti menghubunginya.” Ucap Chanyeol sambil menaikkan sedikit nada suaranya membuatku tersenyum miris
“aku tahu. Aku sangat tahu. Sudahlah, ayo kita masuk kelas” ucapku lalu menarik tangannya, membuatnya hanya bisa pasrah dan menghela nafas.
Begitu tiba dikelas kulihat 2 orang namja sedang sibuk dengan psp. Yang satu berkulit agak gelap bernama Kim Jongin atau Kai dan satunya yang berkulit seputih susu bernama Oh Sehoon atau Sehun. Mereka terlihat begitu asik dengan psp
“annyeong kai, sehun” sapaku sambil menaruh tas di depan bangku mereka. Ya, posisi dudukku dan chanyeol memang persis di depan kai dan sehun yang notabenenya juga teman sebangku.
“ah annyeoooong baekhyunnieee” ucap mereka berbarengan persis paduan suara membuatku tersenyum geli melihat tingkah namja namja tampan tapi absurd itu. segera aku duduk dibangkuku dan meopang daguku dengan tangan kananku. Aku mulai risih ketika kusadari chanyeol yang sedang disampingku menatapku tanpa berkedip sedikitpun
“yaa! Jangan menatapku seperti gay begitu!” ucapku sambil mendorong mukanya jauh jauh dariku
“mwo? Siapa yang kau sebut gay hah? Aku itu hanya khawatir padamu!”
“khawatir? Aku tidak sedang sakit park chanyeol” jawabku kebingungan
“iya, tapi hatimu itu selalu sakit kan?” balasnya sambil menatap lurus kedepan mengalihkan pandangan matanya dariku.
Deg
“a…apa sih? Kau ada ada saja hahaha” ucapku asal, padahal jelas jelas ucapan chanyeol barusan tepat sasaran
“arasseo arasseo. Terserah kau baekki.” Ucapnya lalu segera menaruh kepalanya diatas meja dan mulai tertidur meninggalkanku yang masih termenung. Kualihkan pandanganku keseluruh penjuru kelas, lebih tepat pada bangku disebrangku, tempat Kim Sora. Tapi hingga bel berbunyi pun tempat itu kosong. Sepertinya dia hari ini tidak masuk sekolah. Kuhela nafasku berat dan segera mencoba fokus kepelajaran.
*istirahat
Aku segera menuju taman belakang sekolah tempat favoritku dari dulu, aku sengaja beralasan sedang tidak enak badan pada chanyeol, kai, dan sehun. Aku sedang tidak berselera untuk makan dikantin. Ku pejamkan kedua mataku sambil menyandarkan diriku pada di sebuah bangku. Tak berapa lama kubuka mataku dan tak menemukan sosok gadis itu disampingku. Segera kukeluarkan iphoneku dan mengetik pesan untuknya
To: Sora♥
Kau tidak masuk sekolah? Aku menunggumu di taman belakang tapi sepertinya memang kau tidak akan pernah datang berapa lamapun aku menunggu. Setidaknya kirimi aku pesan sora-ah. Aku hanya ingin tahu kabarmu disana. Jebal….
Send
Kutatap nanar iphoneku dan mengacak rambutku frustasi lagi dan lagi. Aku benci perasaan seperti ini, aku benar benar merindukannya. Aku merindukan Sora. Aku tertunduk dan bisa merasakan pundakku bergetar, aku menangis. Ini sudah yang kesekian kalinya aku menangisi yeoja bodoh itu. ingatanku kembali pada saat kami berdua pertama kali bertemu
Flashback
Hari ini hari pertamaku sebagai murid baru di Dreams High School, sialnya aku pindah kesini hanya untuk satu tahun terakhirku sebagai murid SMA. Pekerjaan ayahku yang membuatku harus pindah kesini. Akupun melangkahkan kakiku malas ke kelas 12-K, kelas baruku. Begitu sampai didalam kelas baru aku saja yang datang. Segera kutaruh tasku asal dan duduk
“annyeong” sapa sebuah suara membuatku menoleh dan menemukan sosok seorang yeoja berambut sebahu berwarna agak coklat dengan eye smile dan lesung pipit yang menghiasi wajahnya.
“annyeong” sapaku
“aku baru melihatmu, murid baru?”
“ne”
“Kim Sora, kau?” jawabnya sambil mengulurkan tangannya padaku.
“Byun Baekhyun” jawabku sambil menjabat tangannya membuatnya tersenyum. Cukup manis menurutku.
“baekhyun-ah pasti akan menjadi idola baru disekolah ini” katanya sambil duduk dibangku depan mejaku, membuatku mengangkat sebelah alisku
“idola baru? Maksudmu?” tanyaku
“kau mempunyai wajah yang tampan pasti gadis gadis disini akan menyukaimu hahaha, aku beruntung sekali menjadi orang pertama yang berbicara denganmu baekhyun”
“eh? Haha aku tidak setampan itu kok sora-ah.” Ucapku sambil tertawa mendengar omongannya.
“pasti begitu! Tidak percaya? Lihat saja nanti hahaha. Aku pergi dulu ya” ucapnya lalu pergi keluar kelas membuatku bingung. Aku kembali sendirian, hampir saja aku tertidur ketika
“waaaaah! Bangku disebelahku terisi!!” teriak sebuah suara berat membuatku melihat kesamping kananku menemukan seorang 3 orang namja tinggi dengan yeoja disebelahnya, Sora.
“sora-ah, siapa mereka?” tanyaku pada sora
“aku park chanyeol teman sebangkumu!” sapa suara berat yang sama dan segera kutahu dia bernama chanyeol
“aku kim jongin, panggil saja kai” kali ini namja berkulit agak gelap memperkenalkan dirinya
“dan aku…..oh sehoon. Panggil sehun saja” terakhir seorang namja berkulit seputih susu tersenyum dan memperkenalkan dirinya. Aku pun mengangguk angguk mengerti
“aku byun baekhyun, baekhyun saja panggilnya” jawabku singkat membuat mereka mengangguk angguk dan segera duduk di tempatnya masing masing. Kulihat sora sudah duduk disebrangku dan sibuk dengan teman sebangkunya. Aku pun segera mengeluarkan bukuku
“baekhyun-ah kau menyukai sora ya?” tanya chanyeol polos membuatku sukses membulatkan kedua mataku
“MWO? Yaa! Apa maksudmu?” jawabku heboh hampir berteriak, untung saja suasana kelas sedang ramai-_-
“hahaha tuh kau saja sampai kaget begitu. Kalau begitu kudukung baekki-ah! Sora gadis yang baik!” jawabnya sambil tertawa dan menepuk nepuk pundakku
“aishhh, terserah kau” ucapku asal karena tidak mau memperpanjang masalah aku suka si sora atau tidak. Baru hari pertama saja kenapa aku sudah diperkenalkan ke manusia manusia absurd begini sih?
Begitu istirahat tiba, chanyeol mengajakku kekantin dan aku pun mau. Aku, chanyeol, sehun, kai, dan sora berjalan bersamaan. Yang aku bingung kenapa sora berjalan bersama kami? Ternyata aku baru tahu kalau dia dan sehun itu tetangga dan memang selalu bersama makanya sampai sekarang tidak pernah terpisahkan.
“baekhyun-ah, kau yakin tidak mau kembali ke kelas?” tanya sora padaku begitu kami sampai didepan kantin
“eh? Kenapa?”
“siapkan mentalmu byun baekhyun” ucap kai sambil menepuk pundakku.
Ada apa dengan mereka? Aku jadi semakin bingung. Tapi……begitu sampai dikantin akhirnya aku tahu kenapa mereka khawatir padaku. Tepat perkataan sora, para gadis mendatangiku dan membuatku sedikit risih
“kyaaa! Kau murid baru itu? boleh aku berjabat tangan denganmu?”
“baekhyun-ah telfon aku ya, ini nomor telfonku!”
“baekhyun-ah sudah punya pacar?”
“kau lucu sekali! Omoo!”
Mereka terus terusan berteriak kepadaku membuatku sedikit geram tapi chanyeol segera menepuk pundakku dan tersenyum
“bersabarlah, mereka menyukaimu” katanya lalu kembali sibuk pada makanannya membuatku akhirnya sedikit bersabar dan tersenyum pada gadis gadis ganas itu
“iya aku byun baekhyun, maaf sekarang aku ingin makan dulu. Kalian semua juga makanlah dengan baik agar tidak sakit, ara?” ucapku sambil tersenyum sangat sangat sangat maniiiiis agar yeoja yeoja itu menjauh dariku. Dan mereka pun langsung mengangguk dan menjauh dariku. Benar benar hari pertama sekolah yang aneh. Tambah aneh begitu aku tahu chanyeol, kai, dan sehun juga namja namja yang selalu dikejar para gadis disekolah ini.
Flashback end
Aku tersadar dari lamunan masa laluku, segera kuhapus air mata yang membasahi wajahku sedari tadi. Aku pun segera berdiri dan berjalan menuju kelas. Begitu sampai dikelas, chanyeol segera menghampiriku
“KAU KEMANA SAJA HAH?” teriaknya membuat seisi kelas melihat kearah kami, kulihat kai dan sehun pun langsung berdiri dari bangku mereka dan menenangkan chanyeol
“aish, jangan berteriak padaku yeollie-ah, aku hanya ketiduran tadi” ucapku lalu segera melewatinya dan duduk dibangkuku. Dapat kudengar chanyeol menghela nafas dan berjalan menuju bangkunya di sebelahku
“sampai kapan kau mau begini baekhyun?” tanya sebuah suara, suara kai
“kkamjong! Jangan bertanya begitu padanya” ucap sehun sambil memukul lengan kai membuatnya sedikit meringis kesakitan
“apa maksud kalian? Aku baik baik saja. Aku sudah bilang aku hanya ketiduran kan” jawabku singkat lalu segera membenamkan mukaku di atas tanganku dan menaruhnya diatas meja
“aku mau tidur lagi, kalian tidak usah khawatir” ucapku membuat mereka bertiga hanya bisa diam pasrah dengan tingkahku.
***
Akhirnya hari pertama sekolah pun selesai, aku segera keluar kelas dan berjalan menuju parkiran motor. Hari ini kai dan sehun pergi berduaan persis seperti sepasang kekasih, katanya mereka mau menonton film bersama dan chanyeol, dia ada latihan karate jadilah aku sendirian berjalan ke parkiran. Akupun segera mengambil helmku dan memakainya. Sejenak aku kembali teringat saat dulu sora masih disini.
Flashback
Kubuka mataku malas begitu sadar pelajaran matematikan Mr. Kim sudah selesai. Sedari tadi aku tertidur pulas dan beruntung beliau tidak sadar aku tidur.
“yaa! Baekki kau tidur lagi?” tanya sora sambil menghampiriku
“hm? Ya aku sangat bosan tadi sora-ah”
“aish, bagaimana kalau mr.kim menghukummu nanti?” tanya sora sambil menarik bangkunya mendekati bangkuku membuatku langsung membenarkan posisi dudukku
“ani, dia pasti tidak akan tahu haha” jawabku lalu sora menjawab dengan anggukan mengerti. Setelah itu aku dan sora menuju kekantin dan makan bersama, beberapa orang melihat kami lebih tepat beberapa yeoja. Mereka menatap sinis ke arah sora, ya tepat. Mereka penggemar penggemarku yang setiap pagi mengirimiku surat bahkan hingga membuntutiku kerumah! Gila! Kulihat kesekitarku dan melihat wajah wajah ganas milik para yeoja yang siap mengoyak sora karena hanya berduaan denganku, tunggu….berduaan?
“kemana yang lain?” tanyaku pada sora yang sedang sibuk meracik bumbu di makanannya
“aish, ini karena kau tidur dari pagi. Mereka bertiga hari ini tidak masuk”
“eh? Wae?”
“semalam chanyeol dan kai bermain kerumah sehun lalu mereka bertiga bercanda canda di balkon rumah sehun sampai tibatiba mereka bertiga terserang demam dan tak bisa masuk sekolah. Benar benar bodoh kan?” ucap sora sambil memasang muka -_- padaku membuatku tertawa membayangkan ketiga orang itu sedang terkapar ditempat tidur
“jadi kita hanya berduaan hari ini, sora-ah?” tanyaku sambil mendekatkan wajahku ke wajahnya membuatnya tersentak kaget dan nyaris saja terjatuh namun dengan sigap segera kutarik tangannya dan membawa tubuh mungil itu jatuh dipelukanku
“yaaa! Gwenchana sora-ah? Berhati hat…” belum sempat kuselesaikan omonganku, kulihat jelas wajah yeoja itu sudah merah padam dan begitu sadar seisi kantin sudah melihat kami dan
“KYAAAA! BAEKHYUN! KENAPA KAU MEMELUKNYA BEGITU?!!!” teriak para yeoja berbarengan sukses membuatku menutup telingaku dan segera melepaskan pelukanku dari sora lalu menariknya keluar dari kantin yang menyeramkan itu.
“gwenchana?” tanyaku padanya begitu kami tiba didepan kelas
“ah ye baekki-ah. Gomawo hehe” katanya sambil menunduk
“wae? Kenapa menunduk begitu? Ada yang sakit?” tanyaku sedikit khawatir dengannya
“ani baekki-ah. Aku….pergi dulu” ucapnya lalu segera berlari dan meninggalkanku yang bingung.
“ada apa dengannya?” gumamku singkat lalu segera kuberjalan menuju taman belakang sekolah. Betapa kagetnya aku begitu yang kutemui disana adalah sora sedang duduk dengan pakaian yang basah dan rambut sedikit acak acakan, segera kuhampiri dia
“sora? kau kenapa?” tanyaku panik melihat penampilannya yang seperti itu
“ah, baekhyun! gwenchana” ucapnya sambil tersenyum dan merapikan rambutnya
“yaa! Jangan berbohong. Wae?” tanyaku sambil duduk disampingnya
“yeoja yeoja penggemarmu tadi menghampiriku dan menyiramku dengan air, mereka bilang jangan mendekatimu lagi. Mereka juga bilang aku tak pantas berteman denganmu. Hhh…tapi tenang saja baekki! Aku sudah biasa begini, saat bersama chanyeol, sehun, dan kai pun aku sering dibeginikan” ucapnya sambil tersenyum miris membuatku agak kesal dengan yeoja yeoja yang sudah berbuat tak adil begini pada sora. segera kutarik tangannya dan membawanya menghampiri sekumpulan yeoja yang sudah pasti kuyakini mereka yang mengerjai sora. begitu melihatku salah satu dari mereka langsung berteriak
“kyaaa! Baekki oppa, ada apa menghampiri kami?” tanyanya berbinar binar membuatku semakin kesal
“apa yang sudah kalian lakukan padanya?!” tanyaku setengah berteriak sambil menunjuk pada sora yang hanya bisa tertunduk disampingku
“ng…oh oppa itu kami….”
“APA?!” tanyaku sambil meninggikan nadaku membuat yeoja yeoja gila itu diam dan kaget dengan reaksiku barusan. Aku pun segera menghela nafas berat dan maju selangkah kearah mereka
“jangan pernah ganggu sora lagi, karena dia YEOJACHINGUKU!” ucapku penuh penekanan pada kata ‘yeojachingu’ membuat para yeoja itu membelalakan mata mereka bahkan sora pun langsung menoleh kearahku seakan berkata ‘baekhyun, kau sehat?’ aku pun segera membungkukkan badanku dan menarik sora untuk pergi dari tempat itu.
“baekhyun…” panggilnya membuatku segera menoleh kearahnya. Aku sadar dia masih dalam keadaan basah segera kulepas jaket yang sedari tadi kupakai dan memakaikannya ditubuh mungil sora
“waeyo?” tanyaku
“ah ng, gomawo. Itu soal tadi…”
“ah, ya. Aku hanya tak ingin mereka mengganggumu. Kalau kau mau, mau tidak berpura pura pacaran denganku? Setidaknya untuk meyakinkan mereka kalau kita memang berpacaran denganku.” Ucapku sambil menggaruk wajahku yang tak gatal. Ini pertama kalinya aku meminta seorang yeoja menjadi pacarku-_-
Kulihat semburat merah itu muncul lagi diwajah sora membuatku juga sedikit salah tingkah karenanya.
“hanya berpura pura kok sora…kalau kau tak mau ya tak apa”
“ani. Aku mau oppa!” jawabnya penuh keyakinan membuatku sedikit kaget
“haha oke, kalau begitu mohon bantuannya ya, kim sora” ucapku sambil tersenyum dan dia pun mengangguk mantap. Setidaknya dengan begini kami sama sama untung kan? Aku tak diganggu yeoja yeoja gila itu dan sora pun tidak perlu dibully lagi.
***
“BYUN BAEKHYUN! KAU PACARAN DENGAN SORA?” tanya suara berat milik park chanyeol. Suara kerasnya sukses membuat pagi hariku yang tenang dikelas rusak
“iya, kenapa?” tanyaku padanya
“benarkah? Cungguh? Enelan? Celius?” tanya sehun dan kai bertubi tubi sukses membuatku ingin membunuh mereka karena suara mereka yang disok imut-in itu
“yaaa! Kalian bertiga kenapa sih? Aku kan hanya pacaran dengan sora, apa salahnya?” tanyaku balik pada mereka
“ya…tidak salah sih. Hanya saja kami kaget, kau menyukainya?” tanya kai padaku membuat sehun dan chanyeol langsung merapatkan diri mereka menunggu jawabanku
“hm aku menyukainya seperti aku menyukai kalian” jawabku singkat
“eh? Kau menyukaiku baekki-ah? Kau gay?” tanya sehun polos membuatku langsung memelototinya dan memukul lengannya
“yaa! Tidak seperti itu! maksudku aku tidak menyukainya lebih dari seorang teman” jawabku
“lalu kenapa kau memacarinya?” kali ini chanyeol yang bertanya
“karena aku tidak mau yeoja yeoja gila itu menggangguku ataupun mengganggunya. Dengan status kami yang berpacaran mereka pasti berhenti dari tingkah gila mereka kan?” jawabku singkat dan mereka bertiga pun mengangguk angguk mengerti
“tapi kau berhati hati jangan sampai salah langkah dan justru menyakiti sora ya?” sehun tiba tiba berbicara begitu dan didukung kai serta chanyeol membuatku sedikit bingung. Menyakiti? Memangnya dia kenapa sampai harus merasa tersakiti olehku?
“arasseo arasseo. Tenang saja aku akan menjaganya” jawabku lalu segera memasang headphoneku dan mendengarkan musik.
Flashback end
Kutatap nanar kunci motorku, tidakkah kau tahu betapa aku sangat merindukanmu? Kemana kau? Aku pun segera mengeluarkan iphoneku dan menelfon Sora
“maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silakan tinggalkan pesan setelah bunyi bip”
*biiiip
“sora, kau kemana…kenapa tak pernah memberiku kabar? Apa kau sudah mengganti nomormu? Apa kau tidak merindukanku? Apa kau tidak mau memberiku kesempatan untuk mengatakannya padamu? Apa kau tak bisa meluangkan waktumu semenit saja untukku? KIM SORA JAWAB AKU!!!”
Ucapku berteriak lalu mengakhiri pesan suara itu dan menyadari aku menangisinya LAGI. Kututup mulutku agar tak ada yang bisa mendengar isak tangisku saat ini, aku terus menangis dan menangis. Aku begitu merindukannya. Aku menginginkannya. Tanpa sadar kunyalakan motorku dan melaju dengan kecepatan tinggi, aku harus kesana. Dia pasti disana. Dia pasti sedang ada disana dan menghabiskan waktunya seperti dulu.
***
Begitu sampai disini, nihil. Tak ada dia. Aku padahal tahu persis dia akan menghabiskan waktunya disini, di toko buku ini. dia dulu sering mengajakku kesini dan menghabiskan waktu bersamaku, tapi aku selalu mengeluh dan bilang aku bosan berada disini. Aku tersenyum pahit begitu menyadari aku merindukan saat saat bersamanya. Aku merindukan saat dia tersenyum padaku, saat dia menyandarkan kepalanya dipundakku. Pikiranku kembali melayang kesatu memoriku dengannya.
Flashback
Hari ini sudah hari ketujuh semenjak kami berpacaran, jujur saja aku mulai risih dengan sora yang bisa dibilang terlalu perhatian padaku. Aku tidak mengerti dengannya, kami hanya berpura pura dan aku rasa tingkah kami seperti orang pacaran itu hanya ditunjukkan saat kami disekolah tapi sora tidak. Diluar sekolah dia selalu mengirimiku pesan dan menelfonku bahkan selalu mengatakan ‘saranghae’ padaku. Aku mulai gerah dengannya, setiap kali aku bilang aku tidak membalas pernyataan sayangnya itu dia akan bilang “aku menunggumu menyukaiku baekhyun, aku menunggu kau mengatakan bahwa kau menyayangiku hehe” membuatku sedikit kerepotan dengannya. Aku tak ingin menyakitinya tapi aku juga tidak betah terus terusan seperti ini. dia terus membuatku risih dengan perhatian perhatiannya yang menurutku agak berlebihan. Aku tahu kami berpacaran tapi ini kan hanya pura pura. Mengapa dia begitu serius?
Sesuai dengan janji kemarin, aku pun menjemput sora di rumahnya. Sekarang dia sudah ada dibelakangku dan memeluk pinggangku.
“kita mau kemana?” tanyaku datar padanya
“oppa ingin kemana?” tanyanya balik membuatku berdecak kesal, tidak bisakah dia menjawabku dan tidak bertanya balik padaku? Menyusahkan
“aku bertanya padamu lebih dulu. Jawablah”
“ke toko buku saja ya?” tanyanya membuatku segera menghentikan laju motorku
“tak ada tempat lain?” tanyaku sambil menengok ke arahnya
“hmmm oppa memangnya ingin kemana? Aku sih asal bersama baekhyun oppa mau kok” ucapnya sambil menunjukkan seulas senyum diwajahnya itu. segera kuhela nafasku
“aku ingin pulang sora-ah, aku ngantuk” jawabku singkat
“eh? Wae? Bukankah kita mau berjalan jalan?”
“kau bilang asal bersamaku kan? Tapi sekarang aku ngantuk.” Ucapku datar. Ayolah, sora apa kau tidak sedih memiliki pacar sepertiku? Setidaknya mengeluhlah sedikit padaku
“oh begitu….arasseo. kalau begitu kita pulang saja ya?” ucapnya sedikit kecewa namun tetap tersenyum padaku. Aish, aku mulai frustasi dengannya.
“berhentilah bersikap seperti ini sora!” ucapku agak berteriak karena sudah tidak tahan dengannya lalu segera kuhentikan laju motorku ke bahu kiri jalan.
“apa maksudmu oppa?” tanyanya bingung
“aku sudah berkali kali bilang padamu kan? Kita ini hanya pura pura pacaran tapi tingkahmu itu benar benar seperti orang yang berpacaran. Mengeluhlah sedikit padaku, kita ini kan teman. Kau selalu saja menunjukkan perhatianmu dan aku kerepotan dengan itu!”
“oppa, aku perhatian padamu ya karena aku menyayangimu…”
“tapi aku tidak menyayangimu sama sekali. Jangan menyimpan perasaan seperti itu sora-ah. Jangan membuatku kerepotan, jebal.” ucapku singkat membuatnya sedikit kaget lalu menundukkan kepalanya
“oppa, apa kau begitu kerepotan dengan sikapku?”
“sangat. Mengertilah. Kita ini hanya berpura pura pacaran untuk saling menguntungkan satu sama lain tapi kau terus menerus mengatakan kau menyukaiku menyayangiku dan menunjukkan perhatianmu yang berlebihan itu diluar sekolah membuatku risih dengannya”
“baekhyun….”
“apalagi?” ucapku kesal padanya.
“jadi kau ingin…”
“ne, aku ingin putus saja. Seminggu sudah cukup untuk meyakinkan yeoja yeoja gila itu kalau kita berpacaran.” Ucapku akhirnya.
“tapi baek…” belum sempat dia menyelesaikan omongannya segera kusela
“wae? Apalagi sih?” ucapku ketus padanya
“ani, arasseo. Terimakasih untuk semuanya. Terimakasih sudah mau menjadi pacarku seminggu ini” ucapnya sambil turun dari motorku dan membungkukkan badannya lalu pergi. Harusnya aku senang sekarang, tapi tunggu. Aku merasa sedikit rasa sedih, namun segera kutepis rasa sedih itu dan mengendarai motorku menuju rumah. Akhirnya aku terbebas dari gadis itu.
Flashback end
Kutatap rak buku didepanku dengan tatapan nanar. Bodohnya kau Byun Baekhyun, kau terlalu bodoh. Kau menyakiti hatinya, tak mau mendengar dia menyelesaikan perkataannya, tidak menghiraukan yang dia rasakan. Aku merasa dadaku begitu sesak, ada rasa sakit dan rindu yang terus menerus menusuk hatiku membuatku terus terpuruk seperti ini. kuambil iphoneku dan menekan tombol ‘call’ untuk nomor yang sama, nomor sora
“maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silakan tinggalkan pesan setelah bunyi bip”
*biiip
“kau tidak membaca pesanku? Tidak mendengar pesan suaraku? Kau tidak memperdulikan perasaanku seperti yang kulakukan dulu padamu? Apa kau begitu membenciku sekarang? Apa kau tak mau memberiku kesempatan? Angkat telfonku, kim sora. aku hanya ingin mengatakannya padamu. Kau tahu aku sudah frustasi karena begitu merindukanmu. Aku begitu menginginkanmu kembali. Sora, aku…. Hanya ingin bertemu denganmu lagi….”
Kuakhiri pesan suaraku yang entah keberapa kalinya hari ini, aku terisak sambil menutup mulutku lagi. Toko buku ini ramai pasti orang orang akan menganggapku namja gila dan cengeng karena menangis ditempat umum begini. Kulayangkan pandanganku ke sebuah sudut rak buku. Rak novel. Aku pun mengambil salah satu novel dengan asal dan mencari tempat duduk kosong lalu mulai membuka novel itu. novel selalu menjadi favoritnya, begitu kubaca novel berjudul “Memories” itu sebuah memori pun kembali terlintas di benakku.
Flashback
Sudah 5 hari semenjak aku memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan sora dan dia bersikap seperti biasa saat kami masih berpacaran dulu. Kali ini dia datang dengan membawa tempat makan berwarna biru langit dan berjalan ke arahku.
“baekhyun oppa, kubuatkan makan siang untukmu. Ambil ya?” katanya sambil menyerahkan tempat makan itu kearahku
“tak mau” jawabku singkat tanpa menoleh kearahnya
“oppa, jebal. Aku baru bisa memasak dan aku ingin kau yang mencobanya pertama kali”
“KUBILANG TIDAK MAU!!” ucapku sambil berteriak dan segera menepis tangannya hingga dia terjatuh dan isi tempat makan itu berantakan. Aku sedikit kaget dengan tindakanku barusan, dan seisi kelas pun melihat kearah kami.
Tiba tiba kai yang baru saja tiba dikelas segera menuju sora yang masih terduduk lemas di lantai
“sora? kau kenapa?” tanyanya sambil membantu sora berdiri dan membereskan makanan yang tumpah.
“ani. Gwenchana kai. Gomawo, tadi aku terpeleset” jawab sora sambil tersenyum
“terpeleset? Ada yang sakit? Kau terluka?” tanya kai sambil memegang pundak sora dan melihat keseluruh bagian tubuh sora dan hal itu sukses membuatku semakin panas entah mengapa. Kai tiba tiba melayangkan pandangannya kearahku
“baekhyunnie, ada apa ini sebenarnya?” tanyanya padaku
“KAU TANYA SAJA PADA YEOJA BODOH DISEBELAHMU ITU HAH!!” teriakku dan segera menarik kasar jaketku lalu meninggalkan kelas itu. tak berapa lama kudengar beberapa orang di kelas bertanya kepada sora
“sora, kau baik baik saja?”
“sora, apa baekhyun sekasar itu?”
“kau terluka sora-ah?”
Dan sebagainya, membuatku semakin kesal mendengarnya. Segera kupasang headphoneku dan berjalan menuju taman belakang sekolah. Tempatku menenangkan diri. Segera kusandarkan pundakku pada bangku taman dan memejamkan mataku. Begitu kubuka mataku, kutemukan sosok yeoja yang paling tidak ingin kutemui untuk saat ini
“annyeong, oppa” sapanya sambil tersenyum
“mau apa kau?” tanyaku sinis
“mianhae untuk yang tadi. Kau pasti sangat kesal padaku. Boleh aku berbicara padamu?”
“apa lagi?”
“apa tak bisa kau bersikap seperti biasa padaku?” tanyanya
“aku sudah bersikap sangat biasa padamu”
“oppa…”
“berhenti memanggilku oppa. Aku bukan oppamu”
“ah mianhae, baekhyun. Kenapa kau begitu kasar padaku semenjak kita berpacaran? Padahal dulu kau begitu ramah dan baik”
“tak tahu. Aku hanya….tak suka padamu. Aku malas dengan sikapmu. Jadi, jangan berharap lebih dari ini karena aku sudah mencoba yang terbaik dariku, ara?” jawabku lalu segera beranjak pergi dari tempat itu meninggalkan sora yang entahlah, mungkin menangis? Aku tak peduli. Aku tak mau peduli. Tapi dari kejauhan aku dapat mendengar samar samar suara sora
“byun baekhyun, saranghae…”
Aku pun langsung memasang headphoneku lagi dan mengencangkan volumenya, namun kata katanya itu terus terngiang ditelingaku membuatku mengacak rambutku frustasi. Aku benar benar kesal dengan semuanya.
Flashback end
Kupejamkan kedua mataku, mencoba menahan airmataku. Aku begitu menyesal sekarang, kau mengatakannya berkali kali padaku. Mencoba membuatku memahami isi hatimu yang begitu tulus padaku. Mianhae, jeongmal mianhae Kim Sora. kurasakan pusing mulai menyerang kepalaku, sepertinya aku terlalu banyak menangis. Segera kututup novel itu dan menaruhnya lagi diraknya. Namun tiba tiba iphoneku berdering, aku langsung tersenyum berharap telfon itu berasal dari sora. tapi nihil, itu telfon dari sehun
“yeoboso”
“baekki! Kerumahku sekarang ya?” sehun setengah berteriak ditelfon membuatku agak menjauhkan iphoneku itu
“eh? Ada apa?”
“ayolaaah kerumahku, kita main bersama! Ya? Chanyeol dan kai sudah ada disini! Kutunggu kau yaaa.”
Klik
Sehun memutuskan telfonnya tanpa mendengar jawabanku dulu. Dia selalu seperti ini. aku pun segera mengambil motorku dan menuju rumah sehun. Aku berharap gadis itu sudah berada di rumah sehun sekarang, mengingat rumah mereka bersebelahan.
***
*Rumah Sehun
Kutatap seluruh penjuru ruangan, nol besar. Tak ada sora disini. Aku pun segera duduk disudut ruangan dan tertunduk lemas. Bodoh sekali kau baekhyun! Dia mana mau menemuimu lagi? Dia pasti sudah muak denganmu. Aku terlarut dalam lamunanku sampai chanyeol menghampiriku
“ya! Kenapa murung begitu?” tanyanya sambil duduk disampingku
“….yeollie apa aku tak bisa menemuinya?” tanyaku sambil tertunduk. Kurasakan air mata mulai keluar dari kedua sudut mataku lagi
“baekhyunnie, tenanglah. Kita akan menemuinya sekarang, ara? Jangan bersedih lagi” ucapnya padaku sambil menepuk nepuk pundakku mencoba memberiku semangat. Aku pun mengangguk dalam tangisku itu
“arasseo, gomawo yeollie” ucapku lalu menghapus air mataku.
Kami berempat pergi menggunakan mobil chanyeol, aku duduk didepan dengan chanyeol dan sehun kai di belakang. Mereka terlihat begitu sibuk dengan pspnya sedangkan aku hanya menatap ke luar jendela.
“baekhyun, setelah ini berhentilah menghubunginya” ucap chanyeol tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalan raya membuatku sedikit menoleh padanya lalu kembali menatap keluar jendela
“akan kucoba” jawabku singkat membuatnya hanya menghela nafas pasrah dan sibuk mengemudi lagi. Aku kembali memejamkan mataku mencoba mengingat salah satu memoriku dengannya
Flashback
Akhirnya, hari ini pun menjadi hari terakhir masuk sekolah sebelum liburan musim panas. Aku pun segera menuju rumahku karena ingin tidur. Akhir akhir ini tidurku tak tenang, aku selalu memikirkan sora dan merasa bersalah padanya. aku juga merasa kesal dan marah setiap kali kulihat dia bercengkrama dengan sehun, chanyeol, dan kai. Kulemparkan tasku asal kesudut kamar dan merebahkan diriku di tempat tidurku
“apasih maumu? Kenapa terus mengganggu pikiranku?!” eluhku sambil mengacak rambut frustasi. Ini sudah begitu lama tapi kenapa aku tak kunjung bisa berhenti memikirkanmu? aku pun kembali mengingat ingat segala kenanganku dengannya.
Dari saat kami pertama kali ngedate sebagai sepasang kekasih dan kami begitu awkward saat itu. kami tertawa bersama saat itu dia bilang dia akan menyimpan tiket nonton filmnya itu sebagai kenang kenangan antara aku dan dia membuatku hanya bisa tersenyum geli mengetahui tingkahnya itu
Atau saat aku, sora, chanyeol, sehun, dan kai harus kerja kelompok dan hanya aku beserta sora yang begadang mengerjakan tugas itu dan dia menyelimutiku yang tertidur pulas didepan komputer. Aku baru menyadari dia begitu perhatian padaku.
Lalu saat ulangtahunku, dia datang tengah malam memberiku kue dan kado berupa jaket berwarna biru dongker yang hingga kini selalu kukenakan karena aku menyukai jaket itu. setelah pulang dari rumahku dia tidak masuk sekolah karena demam akibat terkena angin malam membuatku khawatir padanya saat itu. tunggu….khawatir?
Atau saat aku mulai merasa tak nyaman dengan segala bentuk perhatiannya padaku dan aku mulai menjaga jarakku dengannya. Aku tak pernah mengangkat telfonnya dan mengabaikan pesannya. Disekolahpun aku tidak begitu menganggapnya ada disampingku tapi dia selalu tersenyum dan bilang kalau aku sedang sibuk kepada teman teman yang lain agar mereka tidak curiga pada hubungan kami. Dia menanggung beban itu sendirian.
Lalu saat akhirnya aku tak tahan dan mengakhiri hubungan kami dengan kasar dan tak mau mendengar isi hatinya terlebih dahulu. Esoknya kudengar dari chanyeol sora menangis terus menerus karenaku tapi aku tidak peduli. Aku tak mau peduli walau sejujurnya ada rasa tak enak dan bersalah tiap kali kulihat dirinya yang semakin kelihatan terpuruk. Lingkaran hitam dimatanya menunjukkan dia begitu tersiksa apalagi dengan pipinya yang semakin tirus membuatku mengkhawatirkannya yaa walaupun sedikit.
Atau yang terakhir saat aku emosi dan kesal setiap melihatnya dirangkul dan digandeng oleh namja lain siapapun dia. Membuatku marah dan akhirnya aku justru hanya bisa bersikap kasar dan berteriak pada sora karena aku sendiri tidak mengerti pada perasaanku. Aku hanya tak suka dia bersikap begitu dengan lelaki lain, harusnya dia seperti itu hanya padaku. Harusnya dia hanya menghabiskan waktunya denganku. Aku tak mengerti perasaan apa ini, yang jelas aku ingin dia kembali padaku dan memberiku perhatian perhatiannya itu.
Kuhela nafasku berat, kulayangkan kepalan tanganku ketembok
“SIALAN!!” teriakku marah. Aku begitu bodoh karena baru menyadarinya sekarang. Kau sudah tahu dari dulu baekhyun, kau sudah tahu tapi kau selalu mengabaikannya seakan kau tidak memiliki perasaan padanya. kau sudah tahu kau begitu menginginkannya, kau mencintainya byun baekhyun! Kau mencintai Kim Sora. Segera kuambil iphoneku dengan kasar dan menekan tombol ‘call’ pada contact sora
“halo” jawab sebuah suara disebrang sana. Ada rasa bahagia yang menyeruak diruang hatiku begitu mendengar suaranya.
“halo….sora. ini aku baekhyun”
“yaaa aku sudah tahu ini kau oppa” jawabnya. Tentu saja, dia menyimpan nomormu byun baekhyun! Pabo namja!-_-
“ah ya, kau sedang apa?” tanyaku mengalihkan pembicaraan karena merasa begitu bodoh
“aku sedang menyetir ke rumah saudaraku oppa, wae?” tanyanya. Tunggu. Menyetir? Dia kan baru bisa menyetir 2hari yang lalu, itupun kudengar dari sehun
“he? Kau menyetir? Apa tak apa apa?”
“haha kenapa? Kau mengkhawatirkanku oppa?” ucapnya sukses membuatku gelagapan dan kurasakan wajahku memanas.
“yaaa! Aku hanya takut mobilmu rusak!” ucapku asal
“hahaha jahatnya namja iniiiii” tawa renyahnya menggelitik telingaku membuatku ikut tersenyum karenanya
“sora-ah”
“wae?” tanyanya, kutarik nafasku dan mengumpulkan keyakinanku. Aku harus mengatakannya dengan benar sekarang
“aku ingin minta maaf soal sikapku selama ini padamu” ucapku
“aish, aku sudah memaafkanmu dari dulu baekhyun oppa. Gwenchana, sudah masa lalu hehe. Kalau begitu kita berteman ya mulai sekarang?” tanyanya
“ah ye, EH? Berteman?”
“tentu sajaa, kenapa? Oppa tak mau berteman denganku? Aish, aku sedih” ucap suaranya memelas membuatku gemas padanya dan ingin mencubit pipinya itu, alhasil aku hanya memukul mukul bantal didepanku ;_;
“yaaa bukan begitu! Aish bagaimana bilangnya ya?” ucapku gelagapan. Kutarik nafasku lagi. Ayolah byun baekhyun! Ini tidak akan menjadi romantis tapi kau harus menerimaku kim sora!
“begini, sora-ah. Aku……”
“oppa! Maaf kita lanjutkan nanti ya telfonnya. Bye”
Klik
Dia memutuskan sambungan telfon begitu saja dan membuatku hanya terdiam sambil terbengong. Gadis ini sukses membuatku frustasi sekarang. Jantungku sudah hampir ingin melompat keluar dan dia justru mempermainkanku? Satu jam setelah itu kutelfon kembali sora namun tak ada jawaban sama sekali. Aku pun hanya bisa mengiriminya pesan namun tak pernah dia balas membuatku kesal. Mungkin dia terlalu asik dengan liburan musim panasnya hingga melupakanku. Namun sudah seminggu sora tak kunjung bisa kuhubungi membuatku gila sendiri, aku sendiripun suntuk dirumah, aku pun memutuskan untuk kerumah sehun berhubung chanyeol dan kai sedang liburan keluar negeri. Mungkin aku akan bertanya padanya tentang sora, mereka kan tetangga. Tunggu! Ya! Pabo namja! Kenapa tidak tanya sehun dari kemarin?! Aish. Kuacak rambutku frustasi dan segera menuju rumah sehun
Flashback end
Kubuka mataku dan menyadari kami sudah sampai di tempat tujuan kami. Segera aku turun dari mobil. Sehun dan kai bilang mereka ingin membeli sesuatu dahulu, akhirnya aku dan chanyeol pun berjalan duluan menuju rumah sora. begitu sampai segera kulangkahkan kakiku lemah
“kami datang, sora-ah. Kami datang…” ucap chanyeol sambil menepuk pundakku.
Aku pun segera berjalan dan memeluknya. Kurasakan air mataku sudah deras dan rasa sakit didadaku semakin terasa membuatku sesak. Semakin erat kupeluk dan kucoba untuk menyalurkan rasa rinduku padanya. ya, pada batu nisan bertuliskan Kim Sora.
Flashback
Begitu tiba dirumah sehun, kulihat sehun dengan penampilan yang agak….aneh? dia berpakaian serba hitam dan mukanya begitu sedih. Ada apa dengannya? Segera kuhampiri dia dan diapun mempersilakanku untuk masuk
“sehunnie! Kau tahu dimana sora?” tanyaku langsung to the point membuatnya sedikit tersentak kaget
“baek….baekhyun. kau tidak tahu?” tanyanya sambil agak terbata membuatku bingung
“tahu apa? Ada apa?”
“sora…dia…sudah meninggal seminggu yang lalu baekhyun” ucapnya sambil tertunduk
DEG
Segera kubangkit dari dudukku dan menarik kerah baju milik sehun
“APA KAU BILANG HAH?! JANGAN BERCANDA!!!” teriakku padanya sambil mencengkram kerah bajunya kencang membuatnya sedikit kesulitan untuk bernafas
“baekhyun…dia kecelakaan seminggu yang lalu. Diperjalanannya menuju kerumah saudaranya mobilnya kehilangan kendali dan dia menabrak truk lalu meninggal ditempat….” Begitu selesai menjelaskan kulihat sehun mulai menangis lagi membuatku melepaskan tanganku dari kerah bajunya dan terduduk lemas. Seminggu yang lalu katanya? Saat kerumah saudaranya? Itu saat aku menelfonnya. Saat aku ingin mengatakannya. Aku pun segera pamit dan pulang menuju rumahku, kukunci kamarku agar tak ada yang bisa menggangguku. Aku terduduk lemas didepan pintu kamarku. Kuambil iphoneku dan menatapnya kosong, jadi inikah penyebab kau tak pernah menjawab telfonku? Tak pernah membalas smsku? Kurasakan air mata mulai memaksa keluar dari kedua mataku. Aku tertunduk lemah, tanpa sadar segera ku tekan tombol ‘call’ pada nomor sora
“maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silakan tinggalkan pesan setelah bunyi bip”
*biiiip
“sora-ah….kau dimana? Katakan padaku sekarang kau sedang menikmati liburanmu dengan saudaramu. Katakan padaku liburanmu terlalu mengasyikkan hingga kau lupa mencharge hpmu. Katakan padaku setelah kau pulang dari rumah saudaramu kau akan menemuiku dan kita akan jalan jalan bersama, kau akan membuatkanku bekal, kau akan mengajakku ke toko buku membosankan itu, kau akan bercerita hal hal aneh yang membuatku tertawa. Sora, katakan semua hal itu padaku…. Kenapa kau tak mau mendengarku hingga selesai saat itu sora-ah? Kenapa tak memberiku satu menit untuk menyelesaikan kalimatku? Harusnya kau saat itu mengemudikan mobilmu ke pinggir jalan dan menyelesaikan pembicaraanmu denganku, harusnya kau menunggu semenit lagi hingga kau mendengarnya sora. mendengar kalimat yang begitu ingin kau dengar dari mulutku ini. harusnya kau memenuhi janjimu untuk menungguku mengatakannya sora. harusnya kau sekarang sedang berkirim pesan mesra denganku sebagai sepasang kekasih. Kim sora, saranghae…jeongmal saranghae…jawab aku. Katakan kau juga mencintaiku seperti dulu. Mulai sekarang aku berjanji akan selalu memperhatikanmu, menggandeng tanganmu, memelukmu, menciummu, dan mengatakan cinta padamu setiap waktu. Karena itu kembalilah…kembalilah padaku. Jebal…aku mencintaimu. Aku mencintaimu kim sora… maafkan aku. Maafkan aku….”
Kuakhiri pesan suaraku yang takkan pernah didengarnya itu, aku menangis dan terus menangis seharian ah tidak aku terus menangis sepanjang liburan musim panas. Berpuluh bahkan beratus ratus kali kutelfon dan kukirimi pesan singkat untuk sora. kedua orangtuaku hingga membawaku ke psikiater namun aku menolak, aku terus mengurung diri. Aku tahu kau pasti menjawab telfonku sora. suatu saat nanti kau pasti kembali. Kurasakan sakit yang luar biasa dihatiku dan rasa menyesal yang amat besar. Tangisku tak pernah berhenti untuknya karena aku tak pernah bisa berhenti mencintainya.
Flashback end
Kurasakan pundakku bergetar karena tangisku yang tak kunjung berhenti, sehun dan kai yang baru tiba dimakam sora segera menepuk pundakku mencoba memberiku kekuatan. Aku tak mengerti yang kurasakan, aku belum bisa menerima kenyataan bahwa dia sudah tidak ada. Aku terus dan terus menghubunginya padahal aku tahu hasilnya nihil. Tapi aku tak mau menyerah, aku menginginkannya kembali padaku. Menginginkannya mengatakan cinta dan memberiku perhatian seperti dulu. Kupejamkan mataku dan menarik nafasku mencoba menenangkan diriku. Kutatap batu nisan itu dengan tatapan penuh rasa sayang
“sora-ah, maaf aku baru menjengukmu. Kau baik baik saja disana? Apa kau senang disana? Aku merindukanmu disini. Sekali kali jika sempat jawablah telfon dariku, ara? Aku benar benar merindukanmu dan nyaris gila karenamu. Neomu bogoshipeo, saranghae Kim Sora. jeongmal saranghae….”
Ucapku lalu mengecup lembut batu nisan itu. setelah itu kami pun bersiap untuk pulang. Kuyakinkan diriku untuk meninggalkannya lagi sendirian disini. Dirumah barunya. Kutengok iphoneku dan menatap wallpaper disana. Foto sora. aku pun tersenyum pahit, aku berharap kau berbahagia disana kim sora. mulai sekarang aku akan terus dan terus mencintaimu, jika memang kita berjodoh pasti kita akan bertemu lagi dikehidupan yang lain. Terimakasih sudah memberiku rasa cinta yang begitu besar, memberiku perhatian melebihi siapapun, mengajariku rasa cinta pertama yang begitu manis, dan yang terakhir. Terimakasih sudah membuatku mengerti bagaimana rasanya sakit karena kehilangan orang yang sangat kau sayangi. Gomawo, jeongmal saranghae Kim Sora….
The End
Hoaaaa akhirnya selesai! \(^o^)/\(^o^)/ gimana gimana gimana? Absurd ya? Mianhaeee. Mohon RCL kalian semua yah ^^~ author sangat butuh saran kalian kkk~ gomawo yang udah mau RCL *lemparkissbaekki* sampai jumpa di ff berikutnyaaa!